Event Lampung - Komitmen terhadap penguatan gerakan literasi di daerah mengantarkan salah satu pegiat literasi asal Provinsi Lampung, Yoga Pratama, meraih penghargaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).
Melalui Piagam Penghargaan Nomor HMP.05/3631/2025, Yoga dinyatakan sebagai Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA) Inspiratif 2025 pada Kategori Inovasi Kegiatan Literasi untuk Masyarakat dalam kegiatan Pertemuan Pembelajaran Sebaya Relawan Literasi Masyarakat tahun 2025.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh perwakilan Perpusnas RI sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam memperkuat ekosistem literasi di Kota Bandar Lampung melalui ragam program kolaboratif dan pendekatan yang kreatif serta kontekstual.
Inovasi Literasi Lewat Permainan Tradisional dan Konten Digital
Salah satu program yang mendapat perhatian Perpusnas RI adalah upaya Yoga menghidupkan kembali permainan tradisional sebagai media pembelajaran literasi dan numerasi.
Melalui modifikasi permainan rakyat seperti ular tangga edukatif, dongeng interaktif, serta kegiatan membaca nyaring dan lokakarya konten lokal, Yoga menghadirkan proses belajar yang dekat dengan budaya masyarakat.
“Literasi tumbuh lebih cepat ketika pengetahuan dibawa kembali ke akar budaya, dimainkan bersama, dan dirayakan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,” ujar Yoga menjelaskan filosofi programnya selama enam bulan menerima mandat sebagai RELIMA Perpusnas.
Selain permainan kampung, Yoga juga memperkuat literasi digital, termasuk pembuatan konten edukatif dan branding perpustakaan, agar keberadaan TBM, perpustakaan kelurahan, dan ruang baca komunitas semakin relevan bagi generasi muda.
Menjaga Bantuan Buku Perpusnas RI Agar Tetap Hidup di Masyarakat
Tugas penting lain yang ia laksanakan adalah memastikan bantuan buku dari Perpusnas RI benar-benar bermanfaat bagi warga.
Sebagai pendamping beberapa titik penerima di Bandar Lampung—mulai dari TBM, perpustakaan kelurahan, hingga ruang baca komunitas—Yoga rutin memantau pemanfaatan koleksi.
Bersama para pengelola, ia mendorong agar buku-buku tidak hanya tersusun rapi di rak, tetapi benar-benar “hidup” melalui kegiatan yang diinisiasi warga: sesi membaca bersama anak-anak, bercerita, hingga literasi keluarga.
“Buku itu jadi bermakna ketika disentuh. Saya hanya membantu memastikan buku-buku itu punya perjalanan panjang,” ungkapnya merendah.
Hasilnya kini terlihat—anak-anak semakin rutin membaca cerita bergambar, sementara para ibu mulai memanfaatkan koleksi buku pengasuhan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Terima Kasih dan Penghargaan untuk Ekosistem Literasi Lampung
Dalam keterangannya, Yoga menyampaikan rasa syukur atas amanah dan kepercayaan yang diberikan.
“Terima kasih Perpusnas RI atas penghargaan Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA) Inspiratif 2025. Terhormat bisa menjadi bagian dari gerakan besar ini dan terus berkolaborasi untuk penguatan literasi di Bandar Lampung,” ujarnya.
Yoga juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang selama ini mendukung langkah literasinya, mulai dari:
1. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung
2. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandar Lampung
3. Mitra Penerima Bantuan Perpusnas RI se-Kota Bandar Lampung
4. Pengelola TBM dan perpustakaan kelurahan, sampai komunitas literasi
5. Kolaborasi CSR dari berbagai stakeholder dalam mendukung program RELIMA Perpusnas RI di Bandar Lampung.
6. Sahabat-sahabat RELIMA di Bandar Lampung, Way Kanan, dan Metro
Anggota Tim Literasi Provinsi Lampung ini menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah milik dirinya semata.
“Penghargaan ini untuk kita semua. Sinergi semua pihaklah yang membuat gerakan literasi terus memberi manfaat dan dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Tetap Rendah Hati: Penghargaan sebagai Pengingat, Bukan Puncak
Yoga menilai penghargaan nasional ini bukan titik akhir, melainkan pengingat bahwa perjuangan literasi masih panjang.
“Dengan begini, beban semakin berat, karena perjalanan literasi ini tidak bisa dijalani sendirian. Saya hanya bagian kecil dari upaya besar yang dilakukan begitu banyak orang baik,” katanya.
Ia menegaskan bahwa dirinya masih harus terus belajar:
“Saya masih harus banyak belajar, memperbaiki diri, dan membuka ruang kolaborasi. Semoga ke depan saya mampu menjaga kepercayaan ini dan menghadirkan lebih banyak manfaat bagi masyarakat,” tutupnya.